Keywords: stres, manajemen stres
Satu kata yang seringkali terucap dan terdengar di kehidupan sehari-hari adalah “stres”. Dapat disimpulkan dari berbagai sumber bahwa stress adalah suatu reaksi yang dirasakan oleh tubuh, baik secara psikis maupun fisik, sebagai tanggapan seseorang terhadap situasi yang menyulitkan, menekan, mengganggu, dan mengancam dirinya. Distres yaitu kondisi ketika seseorang tidak dapat meredakan dan mengatasi berbagai stres yang dialaminya (Selye, 1975 dalam Devydfr, 2020). Stres tidak selalu negatif. Ada jenis stres yang disebut eustres, yaitu kondisi ketika seseorang berhasil mengelolah penyebab stres menjadi hal yang positif sehingga menguntungkan dan memotivasi diri. Eustres mengacu kepada manajemen stress yang penting dimiliki oleh semua orang guna menyeimbangkan keadaan kesehatan mental, fisik, hingga emosional. Jika seseorang terjebak dalam suatu situasi yang buruk, langkah terbaik adalah menghadapinya, bukan melakukan “pelarian” ke hal-hal negatif yang berdampak buruk bagi kesehatan. Inilah yang dimaksud dengan manajemen stress (Afiatunnisa, 2023).
Sangat mudah untuk mengatakan “aku stres”, tetapi apakah kita benar-benar sedang mengalami “stres”? Umumnya, seseorang yang sedang stres akan merasa kelelahan sehingga sulit untuk berkonsentrasi seiring dengan munculnya rasa khawatir, cemas, atau takut (Fadli, halodoc.com). Keluarnya hormon adrenalin dan kortisol dalam tubuh dapat menghasilkan gejala fisik, emosional, maupun mental. Gejala fisik antara lain adalah jantung berdegup kencang, lemas, sakit kepala, mual, nyeri badan, napas tersengal-sengal, dan sulit tidur. Lalu, gejala emosional dan mental yang dapat muncul seperti mudah kesal dan marah, gusar, sulit menenangkan pikiran, mengisolasikan diri dari orang lain, mengabaikan tanggung jawab, sedih, atau menangis terus-menerus (Unicef, 2022).
Penyebab stres antara remaja dan dewasa berbeda. Pada orang dewasa, biasanya stress lebih terkait pada pekerjaan (Unicef, 2022). Namun, stres pada remaja umumnya terjadi ketika mereka tidak dapat menghadapi situasi yang mengancam, sulit ataupun menyakitkan, seperti contohnya beban akademik yang terus bertambah seiring berjalannya waktu. Mahasiswa terkadang harus mengerjakan banyak tugas, seperti tugas kelompok, proyek, dan tugas mandiri, secara bersamaan dalam waktu singkat. Maka itu, mereka seringkali memiliki sedikit waktu luang dan tingkat stress yang terus meningkat. Selain beban akademik, perubahan lingkungan yang besar atau drastis dapat menyebabkan stress, seperti perubahan besar yang terjadi selama pandemi Covid-19. Apabila seseorang tidak dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, maka hal tersebut akan menyebabkan stres. Penyebab stres lainnya berasal dari lingkungan sosial, seperti masalah dengan teman di perkuliahan ataupun kesulitan menyesuaikan diri dengan teman baru (Unicef, 2022).
Manajemen stres bisa dijadikan cara untuk mengurangi dampak buruk yang mungkin timbul dari stres yang dirasakan. Terdapat beberapa metode manajemen stres yang dapat kita lakukan, antara lain mencari tahu penyebab stres yang dirasakan. Kita bisa memulai dengan memperhatikan hal apa saja yang dapat membuat kita merasakan stres, kemudian memahami bagaimana respon kita terhadap hal tersebut. Cara selanjutnya adalah menghindari stress yang tidak perlu. Hal ini dapat dilakukan salah satunya dengan berani mengatakan tidak, baik dalam konteks pekerjaan maupun kehidupan pribadi. Selain itu, kita juga dapat meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan yang disukai seperti berolahraga, bermain, ataupun berkumpul dengan teman-teman. Cara terakhir adalah dengan menerapkan pola hidup yang sehat. Menjaga pola hidup yang sehat tidak hanya menguntungkan bagi kesehatan fisik tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan mental (Purwoko, 2023).
Memanajemen stres memang tidak semudah yang dibayangkan karena bagaimanapun juga, seseorang tetap akan mengalami stres dalam hidup. Bahkan bisa dikatakan mengalami stres adalah hal yang lumrah. Namun, stres yang berlebihan akan memberikan dampak negatif sehingga diperlukan upaya untuk mengelolanya – inilah yang disebut sebagai manajemen stres. Dengan melakukan manajemen stres, seseorang bisa menghindari gejala serangan fisik serta emosional, yang pastinya menuju pada hidup yang lebih sehat dan sejahtera.
Daftar Pustaka
Afiatunnisa, N. F. (2023). 6 Tips Utama Manajemen Stres agar Mental Lebih Sehat. Hello Sehat. Diaskes pada 20 November 2023, dari https://hellosehat.com/mental/stres/manajemen-stres/
Apa itu stres? (n.d.). UNICEF. Diaskes pada 20 November 2023, dari https://www.unicef.org/indonesia/id/kesehatan-mental/artikel/stres
Fadli, R. (n.d.). Stres - Gejala, Penyebab, dan Pengobatan. Halodoc. Diaskes pada 20 November 2023, dari https://www.halodoc.com/kesehatan/stres
Purwoko, S, A. (2023). 6 tips manajemen stress untuk mental yang lebih sehat
***********
Best regards,
Tim Redaksi PSYGHT 23/24
Penulis: Jesselyn Chandra (2023), Marcell Immanuel (2021)
Editor: Ariellah Sharon Mohede (2021)
Comments