top of page

Pentingnya Mindfulness dalam Mencapai Ketentraman




 

Saat menjalani kehidupan sehari-hari, kita sering kali terpaku pada masa lalu dan masa depan sehingga kita lupa untuk hidup di momen sekarang. Padahal, tanpa disadari kita mungkin melewatkan banyak kesempatan penting karena terlalu fokus dengan waktu yang sudah berlalu maupun yang akan datang. Kebiasaan ini pun dapat meningkatkan stres kita akibat timbulnya beban pikiran. Untungnya, “mindfulness” dapat menjadi solusi bagi permasalahan ini.

Apa arti mindfulness? Menurut Behan (2020), mindfulness adalah kondisi seseorang sepenuhnya menyadari momen yang sedang berlangsung. Mindfulness sendiri terdiri dari dua aspek, yaitu awareness (kesadaran) dan acceptance (penerimaan). Seseorang yang mindful “sadar” akan perasaan internal dan pengalaman eksternal yang dialaminya. Kesadaran tersebut diperoleh dengan mengalihkan semua perhatiannya kepada momen tersebut, dan “menerima” perasaan dan pengalaman tersebut tanpa menolaknya. Dalam kondisi mindfulness, seseorang mampu mengidentifikasikan perasaan yang ia alami dan mengelola perasaan tersebut. Tujuan dari mindfulness sendiri adalah agar individu mampu mengatur pandang dirinya sendiri terhadap identitasnya sehingga ia mampu mencapai ketentraman dengan dirinya sendiri (Psychology Today, 2022). Salah satu metode yang dapat kita lakukan untuk melatih mindfulness pada diri kita adalah meditasi.

Meditasi sebenarnya merupakan kegiatan yang cukup sederhana untuk dilakukan tanpa memerlukan alat khusus. Meditasi sendiri dapat diartikan sebagai sebuah teknik atau metode untuk meningkatkan tingkat kesadaran seseorang terhadap kondisi dirinya dan lingkungan di sekitarnya, yang kemudian akan memungkinkannya untuk lebih mengontrol proses mentalnya. (Walsh, 1983). Menurut Davis (2004), dalam aliran psikologi transpersonal, meditasi melibatkan fokus perhatian pada suatu objek atau pada semua isi kesadaran seseorang.

Meditasi umumnya digambarkan sebagai kegiatan yang dilakukan dengan berdiam di satu tempat di lingkungan yang sunyi. Kenyataannya, dengan cukup banyak latihan, meditasi dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, terlepas dari keramaian atau distraksi di lingkungan sekitar. Adapun untuk pemula, hal-hal utama yang biasa diperlukan untuk melakukannya adalah lingkungan yang relatif sunyi, tubuh dan pikiran yang sedang dalam keadaan rileks, posisi yang nyaman, serta waktu luang sepanjang sekitar 10~20 menit. Berikut adalah beberapa langkah-langkah yang bisa diikuti untuk melaksanakan sesi meditasi yang efektif, menurut situs Mindful.org (Mindful Staff, 2022):

  1. Temukan tempat duduk di lingkungan yang tenang dan hening. Menutup mata dapat menghalangi distraksi dari lingkungan sekitar.

  2. Tetapkan batas waktu tertentu, seperti sekitar 5 atau 10 menit.

  3. Perhatikan kondisi tubuh dan cobalah untuk mempertahankan posisi duduk selama waktu yang telah ditentukan.

  4. Pusatkan perhatian pada nafas.

  5. Perhatikan pikiran sendiri. Alihkan perhatian kembali pada pernafasan dan teruskan meditasi

  6. Saat sudah siap, perhatikanlah suara-suara yang ada di lingkungan sekitar, kondisi tubuh, pikiran dan emosi yang dirasakan.

Selain daripada meditasi murni seperti yang dijabarkan di atas, mindfulness ternyata juga bisa diterapkan saat kita melakukan kegiatan lain. Saat berjalan di luar, mindfulness dapat dilakukan dengan memfokuskan perhatian kita pada setiap langkah yang kita ambil dan lingkungan di sekitar kita. (Fischer, 2021) Bahkan saat makan, mindfulness dapat dilakukan dengan memfokuskan perhatian kita pada rasa dan tekstur makanan, pada kondisi tubuh kita sebelum, sesaat dan sesudah makan, dan tentunya dengan menikmati setiap suapan yang kita lahap. (Gelles, n.d.)

Kesimpulannya, melatih mindfulness adalah aktivitas yang cukup fleksibel, yang dapat dilaksanakan dalam berbagai konteks atau lingkungan, dan tentunya tidak terbatas pada ritual-ritual atau kepercayaan tertentu. Esensi dari mindfulness sendiri adalah kesadaran kita akan lingkungan sekitar dan kondisi diri kita pada momen sekarang, dan untuk melepaskan sejenak pikiran lain dan kekhawatiran yang dapat mengganggu. Tujuannya untuk mengalihkan perhatian kita pada the present bukan untuk mengosongkan pikiran. Dengan itu, kita diharapkan akan dapat memahami pikiran dan emosi kita, serta mampu membuat keputusan yang lebih bijak. Mindfulness dan meditasi tidak menjamin akan menyelesaikan semua masalah dalam hidup kita, tapi paling tidak melatih keduanya dapat mengarahkan kita untuk mempersepsikan lingkungan dan kejadian di sekitar kita dengan cara yang lebih tepat dan sehat. Maka itu, jika lain kali Anda merasa khawatir akan sesuatu, ingatlah untuk meluangkan waktu sejenak untuk menjernihkan pikiran Anda dan menikmati momen sekarang dengan melatih mindfulness.


DAFTAR PUSTAKA


Behan, C. (2020). The benefits of meditation and mindfulness practices during times of crisis such as COVID-19. Irish Journal of Psychological Medicine, 37(4), 256–258. doi:10.1017/ipm.2020.38.

Moore, C. (2022, February 5). What Is Mindfulness? Definition + Benefits (Incl. Psychology). Positive Psychology.com. Diakses dari positivepsychology.com/what-is-mindfulness/.

Psychology Today. (2022). Understanding Mindfulness. Psychology Today. Diakses dari psychologytoday.com/us/basics/mindfulness.

Wegela, K. K. (2010, January 19). How to Practice Mindfulness Meditation. Psychology Today. Diakses dari psychologytoday.com/us/blog/the-courage-be-present/201001/how-practice-mindfulness-meditation.

Fischer, W. (2021, Mei 14). How to meditate with a complete beginner's guide to meditation and mindfulness. Insider. Diakses dari insider.com/how-to-meditate.

Gelles, D. (n.d.). How to Meditate. The New York Times. Diakses dari nytimes.com/guides/well/how-to-meditate.

Headspace Inc. (2022). Meditation for Beginners. Headspace. Diakses dari headspace.com/meditation/meditation-for-beginners.

Mindful Staff. (2022). How to Meditate. Mindful.org. Diakses dari mindful.org/how-to-meditate/.


**********

Best Regards,

Tim Redaksi PSYGHT 2021/2022

.

.

Writers: Ariellah Sharon Mohede (2021), Audrey Allessandra (2020), & Novie Dhiana Anggriani Putri (2020)

Editors: Yustisia Krisnawulandari Putri (2020) & Caroline Ersalina (2019)

Comments


bottom of page