top of page

Pahlawan Itu Kita


Kemerdekaan Indonesia tidak luput dari perjuangan para pahlawan. Oleh karena itu, mereka disebut sebagai Pahlawan Nasional dan jasa mereka dikenang hingga saat ini. Dari sekian banyak rangkaian perjuangan kemerdekaan, salah satunya adalah Pertempuran Surabaya 10 November 1945. Saat ini, kita memperingati tanggal tersebut sebagai Hari Pahlawan. Yang sudah mereka lakukan seolah menjadi standar bagaimana sosok seorang pahlawan. Mereka yang dikenal sebagai pahlawan kita anggap sebagai sosok yang kompeten untuk mencapai hal tertentu dengan mengorbankan hal lain. Tentunya, hal ini bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Contohnya dapat dilihat dari para pahlawan nasional. Bangsa Indonesia mendapatkan kemerdekaannya, tetapi pahlawan kehilangan nyawanya. Inilah cerminan pahlawan yang kita tahu.

Siapa sebenarnya pahlawan dan apa saja ciri-cirinya? Menurut Goethals dan Allison (2012), pahlawan adalah mereka yang menaklukkan tugas tertentu dengan membuat pilihan. Ditinjau dari aspek tersebut, ciri-ciri pahlawan antara lain adalah:

  • Menaklukkan tantangan untuk mencapai tujuan

Seorang pahlawan memiliki motivasi, kemandirian, dan usaha untuk mencapai tujuan. Pengalaman keberhasilan mereka menaklukkan tantangan yang kecil dan makin besar berkontribusi pada pembentukan self-esteem. Lalu, self-esteem yang dipupuk ini akan membentuk keyakinan yang semakin kuat bahwa dirinya mampu menaklukkan tantangan. Bagaimana dengan pengalaman kegagalan mereka? Tidak berarti pahlawan tidak pernah merasakan kegagalan. Justru dari kegagalan mereka belajar bangkit dan memahami keberhasilan.

  • Pengaturan diri

Self-control memainkan peranan penting dalam regulasi diri. Seorang pahlawan mengetahui apa yang perlu dilakukan dan kapan hal itu dilakukan. Selain itu, mereka juga memahami pada situasi apa hal yang ingin dilakukan belum dapat terealisasi. Kontrol ini yang membentuk regulasi diri. Regulasi diri adalah pola pemikiran, perasaan, dan tindakan yang muncul dari dalam diri sendiri dan disesuaikan untuk mencapai tujuan. Dengan kata lain, regulasi diri yang membuat seseorang menjadi fleksibel, tangkas, dan mampu menyesuaikan diri.

Yuk, kita coba refleksikan ciri-ciri pahlawan pada kehidupan saat ini dan pahlawan bagi diri kita! Setiap hari kita bangun dengan berbagai pemikiran, ide, dan tantangan. Terkadang ada tantangan yang perlu ditaklukkan demi memperjuangkan makna hidup. Ada pula pengalaman-pengalaman yang dianggap sebuah kegagalan. Kita belajar darinya agar kita bisa mencoba lagi dengan lebih baik atau dengan cara yang berbeda. Gagal lagi, kita belajar lagi. Demikian seterusnya hingga kita berhasil menaklukkannya. Pengalaman-pengalaman itu pun membawa muatan emosi, keinginan untuk melakukan sesuatu. Namun, kita juga semakin belajar meregulasi pemikiran dan perasaan kita demi menjadi diri yang lebih baik. Bukankah diri kita ini adalah pahlawan, setidaknya bagi diri kita sendiri?

Kalau dulu kita berpikir pahlawan adalah mereka yang memperjuangkan kemerdekaan negara atau yang melakukan perubahan besar, hari ini kita menyadari bahwa pahlawan bukan hanya tentang perubahan besar. Mereka yang menaklukkan tantangan dan mampu meregulasi dirinya juga adalah pahlawan. Nilai pahlawan itu sejatinya ada di dalam kita (ITS, 2017). Pahlawan itu kita.


DAFTAR PUSTAKA


Goethals, R. G. & Allison S. T. (2012). Making Heroes: The Construction of Courage, Competence, and Virtue. San Diego: Elsevier


ITS. (2017). Setiap Manusia Sejatinya Adalah Pahlawan. Retrieved on 18 November 2022 from: https://www.its.ac.id/news/2017/11/18/setiap-manusia-sejatinya-adalah-pahlawan/


**********

Best Regards,

Tim Redaksi PSYGHT 2022/2023


Penulis: Nabilla (2021)

Editor: Yustisia Krisnawulandari Putri (2020)

Comentarios


bottom of page