Aktualisasi diri merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi kita. Semua manusia dilahirkan dengan kebutuhan-kebutuhan intrinsik universal yang dapat mendukung berbagai hal, seperti pertumbuhan, perkembangan, aktualisasi diri, dan tolok ukur kemampuan (Schultz, 2007). Hal ini semakin memperjelas bahwa seluruh individu mampu mengoptimalkan dan mengaktualisasikan potensi dirinya yang mana bergantung pada motivasi (Schultz, 2007).
Lalu, apa itu motivasi? Istilah motivasi berasal dari bahasa latin, yaitu ‘movere’ yang artinya menggerakkan (Winardi, 2007). Motivasi adalah keinginan untuk melakukan sesuatu dan menentukan kemampuan bertindak dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhan individu (Robbins, 2002). Dorongan-dorongan kebutuhan tersebut dapat menghasilkan suatu pencarian untuk menemukan hasil-hasil tertentu yang jika tercapai akan memuaskan kebutuhan individu (Robbins, 2002).
Motivasi memiliki peran penting dalam membantu kita memenuhi tujuan yang telah ditentukan. Ketika kita memiliki motivasi untuk mengejar sesuatu, maka melakukannya juga akan terasa lebih mudah (Atma, 2021). Semakin tinggi motivasi seseorang, semakin tinggi juga minat dan kinerjanya dalam melakukan sesuatu (Ena, 2020; Girdwichai, 2020). Sebaliknya, motivasi yang rendah membuat kita malas, kurang bersemangat, dan menurunkan kreativitas kita (Erikasari, 2019). Maka dari itu, motivasi berperan penting untuk mendorong, mengarahkan, dan mempermudah proses kita dalam mencapai sebuah tujuan.
Deci dan Ryan (1985, dalam Ackerman, 2021) mencetuskan ide mengenai dua jenis motivasi, yaitu motivasi eksternal dan internal. Motivasi eksternal mendorong kita untuk melakukan suatu hal demi mendapatkan reward atau menghindari hukuman tertentu. Misalnya, seseorang mengikuti lomba untuk mendapatkan beasiswa sebagai reward. Contoh lain, individu selalu membayar uang kas tepat waktu agar tidak dikenai denda keterlambatan. Maka, kita tidak sepenuhnya melakukan hal tersebut karena kita menyukainya, melainkan karena faktor di luar diri kita. Motivasi eksternal sendiri bersifat multidimensi (Legault, 2016). Motivasi eksternal dapat sepenuhnya berasal dari faktor eksternal, seperti membersihkan kamar untuk menghindari teguran dari ibu, hingga faktor internal, seperti memberi sumbangan kepada korban bencana alam karena menganggap diri sendiri sebagai pribadi yang dermawan.
Di sisi lain, motivasi internal adalah motivasi yang mendorong kita untuk melakukan suatu hal karena kita menyukai atau senang melakukan hal tersebut. Hal itu membawa kepuasan pribadi kepada kita. Hal ini berbeda dengan motivasi eksternal yang dipengaruhi reward dan punishment terhadap perilaku individu. Misalnya, seseorang gemar melukis di waktu luangnya karena dia merasa bahagia dan pikirannya menjadi jernih saat melakukannya, ketimbang untuk menjual hasil karyanya guna mendapatkan uang.
Nah, mengapa penting untuk mengetahui perbedaan tentang jenis motivasi internal dan eksternal? Ternyata, terdapat penemuan yang menyatakan bahwa jenis motivasi dapat memprediksi keberhasilan kita untuk mencapai tujuan yang kita miliki. Menurut Corpus McClintic-Gilbert, dan Hayenga (2009), motivasi internal membuat individu mampu mencapai hasil yang lebih baik sesuai dengan tujuan mereka. Berlainan dengan hal tersebut, belum ditemukan bahwa motivasi eksternal memiliki korelasi yang kuat dengan pencapaian tujuan individu.
Afzal dan Ali (2010) juga menemukan bahwa individu yang termotivasi secara intrinsik cenderung memiliki kemampuan yang terus berkembang dalam mencapai tujuan. Hal ini disebabkan oleh dorongan keinginan untuk mengembangkan diri dan mempelajari hal baru, sedangkan individu yang hanya dimotivasi secara ekstrinsik cenderung tidak menunjukkan perkembangan diri dalam jangka panjang. Individu yang hanya termotivasi secara ekstrinsik juga akan berhenti berusaha mencapai tujuan mereka saat reward secara ekstrinsik dianggap kurang memuaskan atau tidak meningkat (Afzal & Ali, 2010).
Melalui artikel ini, teman-teman dapat semakin memahami tentang jenis-jenis motivasi dan pentingnya motivasi dalam mencapai tujuan teman-teman. Semoga melalui artikel kali ini, kita dapat mengarahkan diri untuk lebih fokus pada motivasi internal yang ada dalam diri kita. Dengan begitu, kita akan mampu mencapai tujuan yang kita punya dengan lebih baik lagi!
DAFTAR PUSTAKA
Ackerman, C. E. (2021, 7 Desember). Self-determination theory of motivation: Why intrinsic motivation matters. Positive Psychology.com. Diakses dari positivepsychology.com/self-determination-theory/.
Afzal, H., & Ali, I. (2010). A study of university students motivation and its relationship with their academic performance. International Journal of Business and Management, 5(4), 80-88, doi: 10.2139/ssrn.2899435.
Atma, B. A., Azahra, F. F., Mustadi, A., & Adina, C. A. (2021). Teaching style, learning motivation, and learning achievement: Do they have significant and positive relationships? Jurnal Prima Edukasia, 9(1), 23–31, doi: 10.21831/jpe.v9i1.33770.
Corpus, J. H., McClintic-Gilbert, M. S., & Hayenga, A. O. (2009). Within-year changes in children’s intrinsic and extrinsic motivational orientations: Contextual predictors and academic outcomes. Contemporary Educational Psychology, 34(2), 154–166, doi: 10.1016/j.cedpsych.2009.01.001.
Ena, Z., & Djami, S. H. (2020). Peranan motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik terhadap minat Personel Bhabinkamtibmas Polres Kupang Kota. Jurnal Among Makarti, 13(2), doi: 10.52353/ama.v13i2.198.
Erikasari. (2019). Peranan motivasi, kreativitas dalam proses belajar dan pembelajaran. E-Tech, 7(2), 1-8, doi: 10.1007/XXXXXX-XX-0000-00.
Girdwichai, L., & Sriviboon, C. (2020). Employee motivation and performance: Do the work environment and the training matter?. Journal of Security and Sustainability Issues, 9, 42–54, doi: 10.9770/jssi.2020.9.j(4).
Legault, L. (2016). Intrinsic and extrinsic motivation. Encyclopedia of Personality and Individual Differences. https://doi.org/10.1007/978-3-319-28099-8_1139-1
Murayama, K. (2018, June). The science of motivation. American Psychological Association. Diakses dari apa.org/science/about/psa/2018/06/motivation.
Nugrahaeni, R. (2015). Identifikasi motivasi kerja karyawan PT. Sarana Mekar Gemilang dengan menggunakan teori Herzberg. Skripsi sarjana. Universitas Katolik Soegjapranata, Semarang.
Santos-Longhurst, A. (2019, 11 Februari). Intrinsic motivation: How to pick up healthy
motivation techniques. Healthline. Diakses dari healthline.com/health/intrinsic-motivation.
Wijaya, S. (2019). Motivasi. Makalah Motivasi Dalam Psikologi. Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, Jawa Timur.
**********
Best Regards,
Tim Redaksi PSYGHT 2021/2022
.
.
Writers: Vincent Tjandra (2019), Maria Olivia Susilo (2020), Novie Dhiana Anggriani Putri (2020), & Angel Putri (2021)
Editors: Caroline Ersalina Christie (2019) & Anggie Renaisance (2019)
Yorumlar