top of page

Mengupas Kesenjangan Gender dalam Dunia Psikologi



Kesenjangan gender adalah istilah yang tidak asing, terutama bagi para perempuan. Seiring perkembangan zaman, kesadaran akan topik ini semakin meningkat. Namun, hal ini tidak berarti semua orang paham betapa dalam kesenjangan gender telah berakar dalam masyarakat kita. Mari kita melihat salah satu contohnya nyata, bagaimana kesenjangan gender terus ada dan memengaruhi perempuan, bahkan dalam bidang ilmu sains yang notabene penuh dengan fakta dan data.


Psikologi adalah ilmu ilmiah yang mempelajari proses mental dan perilaku pada manusia (Mischel, 2024). Dengan demikian, psikologi adalah ilmu yang tidak bisa terpisahkan dari manusia. Kalat (2017) menulis bahwa psikologi mulai tumbuh sebagai disiplin ilmu sendiri dimulai dengan Wilhelm Wundt di tahun 1879 dan sejak itu psikologi terus berkembang. Dalam sejarah psikologi, banyak tokoh yang berkontribusi mengembangkan psikologi menjadi ilmu yang kita kenal sekarang. Namun, perlu disadari bahwa mayoritas dari tokoh psikologi tersebut merupakan laki-laki. Jadi apa implikasinya jika hampir semua tokoh psikologi adalah laki-laki?


Pertama, pembahasan dimulai dengan penjelasan singkat mengenai ADHD dan ASD. Menurut National Institute of Mental Health (2024), ADHD atau Attention-deficit/hyperactivity disorder adalah gangguan perkembangan dengan gejala inattentive (kurang perhatian), hiperaktif, dan impulsif yang mengganggu keseharian individu. ASD (Autism Spectrum Disorder) atau autisme adalah gangguan perkembangan dan neurologis yang memengaruhi cara individu berinteraksi, berkomunikasi, dan berperilaku (National Institute of Mental Health, 2024). Kedua kondisi ini sangat memengaruhi keseharian individu baik secara pribadi maupun dalam kehidupan sosial mereka.


Apakah kamu tahu bahwa ada fenomena kesenjangan diagnosis ADHD dan ASD (Autism Spectrum Disorder) antara laki-laki dan perempuan? Ontiveros dan Heredia (2019) melaporkan bahwa di United Kingdom, terdapat sekitar 700.000 orang dalam spektrum autisme dengan perbandingan sepuluh laki-laki banding satu perempuan. Penelitian lain menemukan bahwa secara umum, perbandingan untuk ASD pada laki-laki dan perempuan adalah 3:1 (Loomes et al., 2017). Sementara itu, ADHD memiliki rasio gender yang lebih beragam antara laki-laki dan perempuan mulai dari 2:1 hingga 10:1 (Mowlem et al., 2018). Berdasarkan data tersebut, terlihat adanya kesenjangan yang besar antara diagnosis laki-laki dan perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki memiliki kesempatan lebih besar untuk didiagnosis secara akurat, sedangkan perempuan lebih cenderung mengalami underdiagnosis.


Hal ini disebabkan oleh laki-laki dan perempuan yang memiliki ADHD atau ASD menunjukkan gejala yang berbeda. Contohnya, perempuan dengan ADHD lebih cenderung menunjukkan gejala inattentive (kurang perhatian) dibandingkan gejala hiperaktif atau impulsif (Skogli, 2013). Namun, bahkan setelah peneliti mengetahui perbedaan ini, kriteria untuk diagnosis ADHD pada laki-laki dan perempuan tetap tidak berubah. Hal ini menyebabkan banyak perempuan akhirnya tidak terdiagnosis. Banyak perempuan dengan ADHD yang tidak terdiagnosis merasa diri mereka “berbeda”, “malas”, “bodoh”, dan seringkali menyalahkan diri atas kegagalan mereka (Attoe et al., 20223).


Autisme juga mengalami hal yang serupa dengan perempuan menunjukkan gejala yang sedikit berbeda dibandingkan dengan laki-laki, namun kriteria diagnosis tidak berubah. Selain itu, secara ‘tradisional’, autisme dianggap sebagai gangguan yang lebih umum pada laki-laki. Akibatnya, sebagian besar riset dan penelitian mengenai autisme dilakukan hanya terhadap laki-laki (UCLA Health, 2023). Sebagian besar informasi yang diketahui mengenai autisme berdasarkan penelitian terhadap laki-laki, bukan terhadap perempuan.


Semua hal ini membuat ADHD dan ASD masih sering terlewat pada perempuan. Hingga saat ini, banyak peneliti yang masih belum sepenuhnya memahami gejala khusus pada perempuan. Selama hal ini terus berlanjut, kesenjangan yang ada tidak akan pernah berubah. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah memperbanyak penelitian mengenai kondisi ini pada perempuan. Serta meningkatkan kesadaran mengenai topik ini, agar para perempuan lebih berani  kondisi mereka.


 

Daftar Pustaka


Attoe, D. E., & Climie, E. A. (2023). Miss. Diagnosis: A Systematic Review of ADHD in Adult Women. Journal of Attention Disorders, 27(7), 108705472311615. https://doi.org/10.1177/10870547231161533


Kalat, James W. Introduction to Psychology. 11th ed., Boston, Ma, Cengage Learning, 2017.

https://www.facebook.com/bbcnews. (2019, April 7). Diagnosis autisme pada perempuan lebih rendah karena “bias gender” - BBC News Indonesia. BBC News Indonesia. https://www.bbc.com/indonesia/majalah-47790548


Loomes, R., Hull, L., & Mandy, W. P. L. (2017). What Is the Male-to-Female Ratio in Autism Spectrum Disorder? a Systematic Review and Meta-Analysis. Journal of the American Academy of Child & Adolescent Psychiatry, 56(6), 466–474. https://doi.org/10.1016/j.jaac.2017.03.013


Mischel, W. (2019). psychology | Definition, History, Fields, Methods, & Facts. In Encyclopædia Britannica. https://www.britannica.com/science/psychology

Mowlem, F. D., Rosenqvist, M. A., Martin, J., Lichtenstein, P., Asherson, P., & Larsson, H. (2019). Sex differences in predicting ADHD clinical diagnosis and pharmacological treatment. European Child & Adolescent Psychiatry, 28(4), 481–489. https://doi.org/10.1007/s00787-018-1211-3


National Institute of Mental Health. (2024a). Autism spectrum disorder. National Institute of Mental Health. https://www.nimh.nih.gov/health/topics/autism-spectrum-disorders-asd

National Institute of Mental Health. (2024b, September). Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder. Www.nimh.nih.gov; National Institute of Mental Health. https://www.nimh.nih.gov/health/topics/attention-deficit-hyperactivity-disorder-adhd


Skogli, E. W., Teicher, M. H., Andersen, P. N., Hovik, K. T., & Øie, M. (2013). ADHD in girls and boys – gender differences in co-existing symptoms and executive function measures. BMC Psychiatry, 13(1). https://doi.org/10.1186/1471-244x-13-298


UCLA Health. (2023, October 12). Understanding undiagnosed autism in adult females. Www.uclahealth.org. https://www.uclahealth.org/news/article/understanding-undiagnosed-autism-adult-females


***********


Best Regards,

Tim Redaksi PSYGHT 24/25


 

Penulis : Kay Abygail Cahyadi (2023)


Editor : Verlyn Tatiana Harefa (2022)


Comments


bottom of page