Gaya belajar merupakan ciri khas yang dimiliki oleh seseorang dalam merespon pembelajaran yang didapatkan (Adelbertus, 2013). Keefektifan gaya belajar dapat dilihat dari hasil yang didapatkan di akhir pembelajaran. Mahasiswa perlu mengenali gaya belajar yang sesuai dengan diri untuk memenuhi target pembelajaran yang dimiliki. Mahasiswa yang mengetahui gaya belajar yang sesuai dengan dirinya akan dapat memahami pelajaran dengan mudah.
Gaya belajar yang banyak dikenal adalah visual, auditori dan kinestetik (VAK). Gaya belajar visual menggunakan penglihatan untuk mengingat sesuatu. Selanjutnya adalah gaya belajar auditori yang lebih mengandalkan pendengaran saat belajar untuk lebih memahami pelajaran. Terakhir, gaya belajar kinestetik lebih cenderung menggunakan gerakan untuk belajar (Rose, 2002).
Gaya belajar tersebut banyak diadopsi oleh masyarakat karena memiliki banyak manfaat dalam pengumpulan dan penggunaan informasi secara spesifik. Kekurangan dari gaya belajar ini adalah dapat menimbulkan fixed mindset dan minim perkembangan (Duffin, 2020). Mahasiswa yang menggunakan gaya belajar ini belum tentu dapat menghasilkan nilai yang sesuai keinginan. Hal ini dikarenakan tidak ada kaitan antara cara belajar dengan nilai yang didapat (Alloway, 2016).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Alloway (2016), penentu nilai yang didapat berdasarkan dari faktor working memory saat belajar dan tidak dari gaya belajar yang mahasiswa gunakan meskipun gaya belajar tersebut sesuai dengan diri mereka. Hal tersebut membuktikan bahwa tidak ada hubungan antara gaya belajar VAK dengan nilai yang didapat di akhir (Alloway, 2016). Penggunaan working memory saat belajar dinilai lebih efektif daripada memfokuskan diri dengan gaya belajar tertentu.
Banyak sekali yang bisa dilakukan untuk mengasah working memory. Menurut Kalat (2017), hal yang dapat dilakukan untuk mengasah kemampuan belajar adalah dengan mempelajari materi yang diberikan sedikit demi sedikit agar dapat memahami materinya secara optimal. Hal ini mempermudah working memory untuk bekerja menyerap informasi yang dipelajari. Selain itu, memberikan variasi dalam belajar juga penting agar dapat mengingat lebih lama. Lalu, menulis catatan saat pelajaran juga dapat membantu memusatkan pikiran sehingga dapat mengerti dan memahami materi dengan mudah. Setelah itu, cara lain yang dapat dilakukan adalah menjawab pertanyaan untuk mengukur seberapa dalam materi sudah dipahami.
Pada akhirnya, mahasiswa perlu mengenali dan memilih gaya belajar yang sesuai dengan diri mereka untuk memahami pelajaran dan memenuhi target pembelajaran yang diinginkan. Gaya belajar tidak menentukan nilai yang didapat mahasiswa. Nilai ditentukan dari kinerja working memory yang digunakan saat proses belajar. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengasah working memory, yaitu mempelajari materi sedikit demi sedikit, memberikan variasi dalam pembelajaran, menulis catatan saat pelajaran, dan menjawab pertanyaan.
**********
Best Regards,
Tim Redaksi PSYGHT 2020/2021.
.
.
Penulis: Yustisia Krisnawulandari Putri (2020)
Editor: Syifa Rahmani (2018)
Comments