top of page

Mengapresiasi Hasil Kerja Keras Dengan Self Reward



Bayangkan seseorang yang terlalu memaksakan diri dalam kesibukan pekerjaannya sehingga lupa mengistirahatkan diri. Kelelahan semacam ini berdampak buruk bagi kesehatan fisik maupun mental seseorang. Bandingkan dengan seseorang yang menyempatkan diri untuk melakukan kesenangan sejenak setelah melewati minggu yang sibuk dan melelahkan. Skenario kedua menggambarkan self reward sebagai bentuk apresiasi penghargaan diri guna meningkatkan kesejahteraan mental dengan melepas penat atau stress.

Melakukan self reward menandakan bahwa seseorang mencintai dirinya, dan berujung pada peningkatan motivasi serta menjadi kunci pembangunan efikasi kinerja (Pastadi dkk., 2023). Perjanjian self reward dapat dilakukan terlebih dahulu di awal, misalnya perjanjian seseorang pada dirinya bahwa jika ia mendapatkan predikat A dalam ujian akhir semester, ia akan mentraktir dirinya di restoran A. Ia tentu akan semakin bersemangat untuk mencapai nilai yang terbaik. Hal ini terkesan hanya membangkitkan motivasi ekstrinsik, tetapi tidak ada salahnya jika dilakukan sesekali saja. Lagi pula, semua ini tidak menutup kemungkinan bahwa orang tersebut tetap menikmati proses kerja kerasnya.

Self reward dapat dilakukan kapan saja sesuai dengan kebutuhan individu. (Azkiya, 2023), tetapi biasanya, self reward dilakukan setelah kita mencapai suatu target yang penting, seperti menyelesaikan proyek yang menantang, mencapai target kebugaran, atau bahkan hanya sekedar melewati aktivitas yang berat dalam seminggu. Self reward berfungsi sebagai penguatan positif untuk mencapai tujuan dan menjaga motivasi. Dengan mengakui pencapaian dan meluangkan waktu untuk menikmati kegiatan yang menyenangkan, kita dapat meningkatkan keseluruhan kesejahteraan dan produktivitas kita.

Self reward dapat dilakukan dalam berbeda-beda cara sesuai dengan keinginan dan kegemaran kita masing-masing. Hal yang biasanya dilakukan adalah ucapan selamat pada diri, membeli barang yang kita inginkan, atau melakukan aktivitas yang menyenangkan. Namun, jika tidak dibatasi, self reward yang awalnya memiliki tujuan dan maksud yang baik, perlahan dapat mengarah kepada perilaku konsumtif. Sebagai contoh, dalam suatu penelitian, mahasiswa ditemukan menerapkan self reward sebagai bentuk penghargaan atas usaha mereka dalam perkuliahan. Mereka melakukan ini dengan berbagai cara, antara lain seperti membeli pakaian-pakaian modis terkini, membeli barang-barang mahal, nongkrong, dan traveling. Pada akhirnya, self reward ini dilakukan tanpa memikirkan pengeluaran dan berujung pada perilaku konsumtif yang merugikan diri sendiri (Aprilia & Damaiyanti, 2022).

Agar tidak berlebihan dalam melakukan self reward, mulailah dari penghargaan yang lebih kecil. Daripada langsung membeli barang yang mahal untuk menyenangkan diri kita, ucapkan terlebih dahulu afirmasi positif pada diri, makan makanan favorit, atau luangkan waktu bagi diri untuk menikmati hobi seperti membaca buku atau melakukan latihan fisik. Dengan demikian, kita akan merasa terpuaskan dengan hal-hal yang kecil terlebih dahulu, dan tidak terlalu menginginkan penghargaan yang terlalu besar.

Setiap orang memiliki caranya sendiri untuk mengapresiasi hasil usaha kerja kerasnya. Menikmati hidup sejenak di tengah kesibukan memiliki dampak yang positif bagi kesehatan mental seseorang. Namun, semua hal yang berlebihan tentu dapat memberikan efek yang sebaliknya. Oleh karena itu, ingatlah bahwa self reward pada dasarnya dilakukan bukan untuk berfoya-foya, melainkan untuk membangun motivasi dan merefleksikan apa yang sudah dicapai untuk mencapai target selanjutnya.


Daftar Pustaka


Aprilia, S. N. T., & Damaiyanti, V. P. (2022). Self-Love and Self-Reward: The Hidden Excuse of Consumptive Behavior On College Students. Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development, 3(2), 129–136. https://doi.org/10.52483/ijsed.v3i2.58

Azkiya, G. (2023, Desember 7). Pentingnya Self Reward, Contoh, dan Manfaatnya bagi Diri Sendiri. Blog Skill Academy. Dikutip pada 13 Maret, 2024, dari https://blog.skillacademy.com/self-reward-adalah

Pastadi, A. R., Damanik, E. D. T., Shodiq, F. N., Ikfinalkarim, F., & Ediyono, S. 2013. Pengaruh Self Reward terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa di Indonesia. https://www.researchgate.net/publication/ 

Wahyuningsari, D., Hamzah, M., Arofah, N., Hilmiyah, L., & Laili, I. (2022). Maraknya Hedonisme Berkedok Self Reward. Jurnal Ilmu Sosial Humaniora Indonesia, 2(1), 7–11. https://doi.org/10.52436/1.jishi.24


***********


Best regards,


Tim Redaksi PSYGHT 23/24




Penulis: Jesselyn Chandra (2023), Lucious Felix Sasmita (2022), Scharletty (2020)


Editor : Ariellah Sharon Mohede (2021)


Comments


bottom of page