top of page

Liputan Sinergi Ormawa 2023


Sinergi Ormawa adalah acara perkumpulan mahasiswa yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi Universitas Katolik Atma Jaya (FPUAJ). Tahun 2023 ini menandakan tahun kedua diadakannya acara Sinergi Ormawa oleh FPUAJ. Meskipun begitu, dapat dikatakan bahwa sudah terdapat peningkatan. Berbeda dari acara pada tahun sebelumnya yang hanya diadakan secara online, Sinergi Ormawa 2023 diadakan secara tatap muka selama dua hari; tepatnya di kampus Semanggi pada hari pertama dan di kampus BSD pada hari kedua. Namun, apa sih yang membuat acara ini penting untuk dilaksanakan?

Menurut Elizabeth Chika Giovanny, atau yang akrab dipanggil Chika, selaku ketua acara sekaligus mahasiswa FPUAJ, Sinergi Ormawa pada umumnya ditujukan untuk menggabungkan aspek-aspek program kerja dari semua organisasi mahasiswa (ORMAWA) dalam fakultas. Terutama di tengah kesibukan perkuliahan dan kegiatan organisasi atau kepanitiaan, mahasiswa sering kali tidak mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenali kegiatan yang terjadi di organisasi lainnya. Maka, sesuai dengan tujuan tersebut, Sinergi Ormawa penting dilakukan untuk memfasilitasi interaksi antara anggota dari ormawa yang berbeda-beda dan meningkatkan kekeluargaan dalam fakultas melalui cara yang menyenangkan. Dengan begitu, mahasiswa tidak hanya mengenal ormawa yang berbeda, melainkan juga dapat lebih mengenal satu sama lain.

Tentu bukan hal yang mudah untuk menggabungkan kegiatan dan program kerja dari seluruh ormawa fakultas ke dalam suatu acara. Akan tetapi, pada acara Sinergi Ormawa tahun ini, panitia telah berhasil menghadirkan beberapa ormawa, antara lain seperti ormawa STAMP yang mendalami bidang tari, dan ormawa WELCOME yang memberikan psikoedukasi di media sosial, sekaligus layanan psikologi pada mahasiswa. Untuk membantu mewujudkan visi acara yang menyenangkan, acara tahun ini diberikan tema “festival”. Berdasarkan tema tersebut, acara diberikan judul Psytival, yang merupakan gabungan kata “Psikologi” dan “Festival”.

Terdapat dua topik utama yang diangkat dalam acara ini, salah satunya adalah manfaat menari dan bergerak (dance and movement) terhadap kesehatan mental. Topik ini dibahas pada hari pertama dalam bentuk seminar oleh narasumber Mbak Natasha Anindita selaku lulusan psikologi yang pernah memiliki pengalaman sebagai seorang penari. Dalam seminar tersebut, disebutkan bahwa menari dan bergerak atau berolahraga dapat mengurangi stres, memperluas lingkaran pertemanan atau sosial, serta meningkatkan daya pikir. Seminar juga diselingi dengan pertunjukan tarian tradisional yang dibawakan oleh beberapa penari dari ormawa STAMP.

Topik selanjutnya adalah mengenai pentingnya menjaga dan melestarikan alam dengan moto “There’s No Planet B”, untuk mengingatkan bahwa hanya bumi inilah planet satu-satunya yang kita miliki sebagai tempat tinggal kita. Topik ini dibawakan pada hari kedua sebagai tema workshop dan lomba membuat poster. Di samping itu, terdapat beberapa booth games yang telah disiapkan oleh panitia. Acara pun ditutup dengan pengumuman pemenang lomba, nyanyian solo oleh dua mahasiswi FPUAJ, dan pertunjukan tarian modern oleh STAMP.

Ketika ditanya alasan memilih untuk mengangkat topik terkait menari, Chika mengatakan bahwa ia ingin melibatkan program kerja one day with STAMP dan mengaitkan seni tari dengan well-being atau kesejahteraan seseorang. Menurutnya, meskipun para penari mungkin sudah mengetahui keuntungan dari kegiatan menari, ia merasa bahwa masih banyak orang awam yang belum mengetahuinya, bahkan termasuk mahasiswa FPUAJ sendiri. Maka dari itu, ia bertujuan untuk menyebarluaskan pengetahuan tentang keuntungan menari dalam format yang lebih bersahabat bagi mahasiswa FPUAJ. Sementara itu, dalam mengangkat topik “There’s No Planet B”, Chika mengatakan bahwa ia ingin melibatkan materi yang cukup dikenali oleh semua orang. Kebetulan saja, topik pelestarian alam dan eco-friendly menjadi topik yang paling diminati oleh mahasiswa berdasarkan respon pada survei yang telah disebarkan. Dari situlah panitia mengembangkan topik tersebut untuk menjadi bagian dari acara yang dapat melibatkan peserta secara langsung (melalui pelaksanaan lomba) sekaligus mengajari mereka cara untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Chika, persiapan yang telah dilakukan oleh seluruh panitia sudah cukup baik, sehingga acara pun berjalan dengan baik dan sesuai rencana. Panitia juga dapat berkomunikasi secara efektif satu sama lain dan mendapatkan pembagian pekerjaan yang sama rata, sehingga tidak ada yang merasa terbebani dari pelaksanaan acara ini.

Meskipun begitu, tentu masih ada beberapa hal yang masih dapat ditingkatkan. Ketika ditanyakan saran apa yang akan ia berikan pada panitia acara di acara Sinergi Ormawa berikutnya, Chika menjawab bahwa ia berharap panitia berikutnya akan dapat mempersiapkan acara dengan lebih matang. Lebih tepatnya, ia menyarankan bagi panitia untuk merancang terlebih dahulu alur dan tema acara, sebelum membentuk tim panitia. Selain kinerja panitia, Chika juga berharap bahwa peserta yang menghadiri acara berikutnya akan lebih banyak, sehingga apa yang sudah dipersiapkan oleh panitia dalam rentang waktu beberapa bulan dapat dinikmati oleh lebih banyak orang. Untuk mewujudkan hal ini, tentu dibutuhkan kerjasama dari pihak panitia sendiri untuk mempromosikan acara. Namun, alangkah baiknya jika mahasiswa lain dapat mengapresiasi usaha panitia dengan lebih berinisiatif lagi untuk menghadiri acara, sekaligus meluangkan sedikit waktu untuk dihabiskan dengan teman-teman dari ormawa lain di luar jam perkuliahan.

Yuk… mari bergabung bersama dalam acara Sinergi Ormawa selanjutnya!


*****************

Best regards,

Tim Redaksi PSYGHT 22/23

Penulis: Ariellah Sharon Mohede

Editor: Yustisia Krisnawulandari Putri, Gabriela Brenda Nathania Sukmana


Comments


bottom of page