top of page

Healing vs Refreshing


Setelah menempuh panjangnya waktu berkuliah, akhirnya masa liburan hampir tiba! Berbicara tentang liburan, kita pasti seringkali mendengarkan kata refreshing dan healing. Pastinya kita sudah tidak asing dong dengan dua kata tersebut. Namun, sebenarnya masih banyak lho yang bingung tentang perbedaan dari refreshing dan healing. Apakah jalan-jalan termasuk healing atau refreshing? Apakah healing benar benar dapat dilakukan sendirian? Lalu, sebenarnya apa perbedaan dari dua kata tersebut?

Refreshing sendiri mengacu pada kegiatan yang disukai oleh individu yang dapat mengurangi rasa lelah, sehingga memberikan energi baru bagi seseorang yang melakukannya (Cambridge Dictionary, n.d). Proses dari refreshing terhitung cepat karena tujuannya hanya untuk menyegarkan kembali individu dari rasa suntuk yang timbul setelah kesibukannya. Maka dari itu, kegiatan yang disukai, seperti berjalan jalan, berkumpul dengan teman, dan melakukan hobi, termasuk dalam kegiatan refreshing.

Sementara itu, healing adalah proses mengakui, menerima, dan memproses perasaan dan pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (Blanchfield, 2022). Healing sendiri mengandung makna penyembuhan diri karena kata healing diartikan sebagai suatu proses penyembuhan yang mengarah pada kesehatan mental. Selain itu, melakukan healing dapat dilakukan sendiri ataupun dengan bimbingan komprehensif oleh seorang trainer (Crane & Ward, 2016). Menurut Blanchfield (2022), cara melakukan self-healing adalah:

  • Melatih self compassion

  • Belajar untuk menerima diri sendiri

  • Berterima kasih pada diri sendiri

  • Melibatkan orang lain yang bisa membantu dan tidak berjuang sendirian

  • Menjalani proses kesembuhan secara perlahan, tidak dipaksakan cepat-cepat tapi satu per satu

Berdasarkan Mental Health America (2022), perbedaan yang dapat dilihat dari healing dan refreshing adalah refreshing lebih berpacu pada pengelolaan stress individu dan kegiatan tersebut ditujukan pada pengurangan gejala stress yang dialami,sedangkan healing merupakan proses untuk menghilangkan gejala atau sembuh dari mental illness yang sedang dihadapi. Di sini dapat kita katakan juga bahwa refreshing merupakan bagian dari healing karena salah satu proses dari penyembuhan adalah melakukan kegiatan yang disukai untuk mengelola gejala dari mental illness. Namun, kegiatan refreshing tersebut hanya mengelola gejala sementara, sedangkan healing merupakan suatu cara untuk menyembuhkan gejala tersebut secara permanen. Maka dari itu, refreshing dan healing merupakan dua hal yang berbeda, tetapi berkaitan.

Karena pada penjabaran tersebut healing dan refreshing memiliki perbedaan, yuk coba kita pertimbangkan dan refleksikan kembali. Apakah kegiatan-kegiatan yang biasa kita sebut sebagai healing benar benar merupakan suatu proses penyembuhan atau ternyata hanya penyegaran sementara saja? Lalu, sebenarnya apakah kita lebih sering melakukan healing atau hanya kegiatan refreshing saja?


DAFTAR PUSTAKA

Bachtiar, M. A., & Faletehan, A. F. (2021). Self-healing sebagai Metode Pengendalian Emosi. Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi, 6(1), 41–54. https://doi.org/10.33367/psi.v6i1.1327

Blanchfield, T. (2022, 31 January). How to Find Emotional Healing. Retrieved on December 2022 from: https://www.verywellmind.com/how-to-find-emotional-healing-5214462


Cambridge Dictionary. (n.d.). Refresh. Retrieved on December 2022 from: https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/refreshing


Mental Health America. (2022, 10 January). Is Mental Illnes Curable. Retrieved on December 2022 from : https://screening.mhanational.org/content/mental-illness-curable/?layout=actions_c


Suwenten, M. & Dewanto, I. (2019). Ultimate Self Healing: Damai dan Bahagia di Hati. Jakarta Selatan: Inspirator Academy.


Tsunetsugu, Y., Park, B.-J., Ishii, H., Hirano, H., Kagawa, T., & Miyazaki, Y. (2007). Physiological effects of Shinrin-yoku (taking in the atmosphere of the forest) in an old-growth broadleaf forest in Yamagata Prefecture, Japan. Journal of PHYSIOLOGICAL ANTHROPOLOGY, 26(2), 135–142. https://doi.org/10.2114/jpa2.26.135


**********

Best Regards,

Tim Redaksi PSYGHT 2022/2023


Penulis: Novie Dhiana Anggriani Putri (2020)

Editor: Yustisia Krisnawulandari Putri (2020)


Keywords: healing, refreshing, penyembuhan, mental illness, stress


Comments


bottom of page