Musik sangat berkaitan dengan emosi dan suasana hati manusia, ditambah dengan aspek-aspek yang dimiliki musik yang dapat mempengaruhi dan menjiwai manusia. Terlepas dari itu, musik juga memiliki peran sebagai jembatan komunikasi antar individu secara satu arah maupun dua arah. Dengan adanya laju cepatnya modernisasi, mendukung teknologi dalam memfasilitasi komunikasi antar individu, sehingga website seperti sendthesong.xyz menjadi pusat perhatian di sosial media. Menjadikan musik sebagai tempat kita untuk menyalurkan perasaan dan sangat berdampak bagi kesehatan mental kita sendiri.
Musik dengan universalitas nya membuat musik dapat diaplikasikan menjadi apa saja; Salah satu pendapat dari Effendy Lasswell, mengungkapkan bahwa musik adalah cara bagaimana penyanyi berkomunikasi pada pendengar dengan pesan pesan yang dapat memberikan efek tertentu (Sihabuddin, dkk, 2023).
Musik terbukti meningkatkan interaksi sosial dan rasa solidaritas. Hal ini dikaitkan pada Social Identity Theory yang dikembangkan oleh Henri Tajfel. Teori yang menggambarkan dan memahami bahwa musik juga dapat berperan dalam komunikasi, interaksi dan ekspresi dalam sebuah kelompok sosial (Malikah, 2024). Hal ini juga diperkuat dengan Teori Pertukaran Sosial oleh George C. Homans, bahwa hubungan antar individu yang didasarkan pertukaran sosial. Pertukaran sosial ini bisa didasari oleh konteks musik—berinteraksi dengan musik—yang membangun suatu relasi yang berdasarkan musik (Suryasuciramdhan dkk, 2024). Sehingga, melalui teori-teori ini dapat digambarkan bahwa selain bersifat universal, musik juga menjadi salah satu cara di dalam memperkuat suatu hubungan sosial dengan ciri khas selera musik yang berbeda satu sama lain.
Tempo, melodi, harmoni, dan lirik sangat berkontribusi pada mood dan emosi tiap individu. Musik yang tenang cenderung menenangkan sedangkan musik dengan ritme cepat dapat meningkatkan energi dan kegembiraan individu. Musik sering digunakan sebagai alat untuk mengurangi stres, meningkatkan kesejahteraan emosional, dan membantu dalam pemulihan dari kondisi kesehatan seperti depresi dan kecemasan (Fitri, 2024) . Selain itu, musik juga memiliki kemampuan yang cukup unik untuk mempengaruhi suasana hati dan memberikan kenyamanan atau dukungan dalam situasi yang menantang.
Tak hanya meningkatkan mood, tetapi juga menjadi salah satu alat untuk meregulasi emosi dan mood. Musik seringkali digunakan oleh kita untuk faktor-faktor personal, dengan bagaimana mereka memaknai musik sesuai dengan kejadian yang mereka baru saja alami. Hal ini bukan lain untuk memuaskan mood individu (Saarikallio dan Erkkilä, 2007).
Perkembangan teknologi memunculkan suatu tren baru di kalangan muda dalam bentuk website yaitu, SendTheSong. SendTheSong, website yang menyediakan tempat untuk masyarakat yang memiliki pesan kepada individu tertuju yang disertakan lagu dan diasosiasikan dengan pesat tersebut, dengan slogannya “a bunch of the untold words, sent through the song” (SendTheSong, n.d.-a). Website tersebut menjadi tren di beberapa media sosial, karena dianggap memiliki cara yang unik untuk mengekspresikan emosi yang diasosiasikan oleh lagu.
SendTheSong kini dikerubungi oleh banyak individu yang merasa tidak bisa mengutarakan pesannya secara langsung, dan memilih lagu dan pesan anonim yang mewakili perasaannya. Seringkali menjadikan lagu sebagai representasi emosional bagi individu. Mengirim pesan secara anonim memiliki dampak positif di sisi psikologis yaitu, mengurangi social anxiety (Suler, 2004) dalam mengekspresikan perasaan, memberikan psychological safety (Edmondson & Lei, 2014) untuk mengungkapkan perasaan yang dalam, dan membantu mereka yang memiliki fear of rejection (Klein dkk, 2018) agar tetap bisa menyampaikan pesannya.
Karena itu, musik bukan hanya sebagai hiburan; ia juga berperan sebagai suatu komunikasi terutama dalam mengekspresikan sebuah perasaan baik satu arah maupun dua arah. Dengan kemajuan era digital, inovasi website SendTheSong memudahkan individu untuk menyalurkan emosinya lewat sebuah lagu dan pesan secara anonim. Platform ini secara tidak langsung memberikan rasa aman dari sisi psikologis untuk masyarakat modern dan menjadi solusi untuk mengatasi perasaan yang dipendam dan membangun hubungan sosial yang baik; menjadikan musik salah satu peran yang berkaitan dengan emosi, kesehatan mental, dan interaksi antar individu yang relevan di dalam dunia modern ini.
Daftar Pustaka
Edmondson, A. C., & Lei, Z. (2014). "Psychological Safety: The History, Renaissance, and Future of an Interpersonal Construct." Annual Review of Organizational Psychology and Organizational Behavior, 1(1), 23-43. DOI: 10.1146/annurev-orgpsych-031413-091305
Express your feelings through music: Musical messages. SendTheSong. (n.d.-a). https://sendthesong.xyz/
Fitri, R.,D., (2024). “Pengaruh Musik Terhadap Mood dan Emosi Peran Musik Dalam
Kesehatan Mental” http://www.circle-archive.com/index.php/carc/article/view/103/101
Klein, K. M., et al. (2018). "Computer-Mediated Communication and Fear of Rejection: A Study of Social Anxiety in Online Relationship Formation." Journal of Social and Personal Relationships, 35(4), 427-448. DOI: 10.1177/0265407517713365
Malikah, M. (2024). Dinamika Pengaruh Musik pada Kesejahteraan Psikologis Peserta Didik: Analisis Literatur tentang Respons Neurologis dan Emosional. Journal of Education Research, 5(4), 5109–5118. https://www.jer.or.id/index.php/jer/article/view/1751
Saarikallio, S., & Erkkilä, J. (2007). The role of music in adolescents’ mood regulation. Psychology of Music, 35(1), 88-109. https://doi.org/10.1177/0305735607068889
Sihabuddin, S., Itasari, A. A., Herawati, D. M., & Aji, H. K. (2023). Komunikasi Musik: Hubungan Erat Antara Komunikasi dengan Musik. Translitera : Jurnal Kajian Komunikasi Dan Studi Media, 12(1), 55-62. https://doi.org/10.35457/translitera.v12i1.2679
Suler, J. (2004). "The Online Disinhibition Effect." CyberPsychology & Behavior, 7(3), 321-326. DOI: 10.1089/1094931041291295
Suryasuciramdhan, A., Yusuf, M., Faiza, N. M., & Rendi. (2024). Musik sebagai Sarana Untuk Mengekspresikan Diri: Analisis Lirik Lagu “Membasuh” Karya Hindia. Populer: Jurnal Penelitian Mahasiswa, 3(2), 10–15. https://doi.org/10.58192/populer.v3i2.2122
***********
Best Regards,
Tim Redaksi PSYGHT 24/25
Penulis:
Elleonora Violint Manuel Ziporanis (2024)
Kezia Maren Felecia (2024)
Nataniell Aurella (2024)
Editor :
Verlyn Tatiana Harefa (2022)
Comments