top of page

Consumer Behavior: Tipe yang Manakah Kamu?



 

Pada zaman modern ini, keberadaan internet memudahkan kita untuk mengakses berbagai website dan aplikasi yang dapat membantu kita dalam memenuhi keperluan sehari-hari. Contohnya adalah berbelanja dengan bantuan GoShop atau memesan barang dari Tokopedia. Namun, kalian tahu nggak sih bahwa melakukan aktivitas berbelanja dapat menimbulkan sebuah istilah yang sering disebut dengan consumer behaviour? Betul, berdasarkan dari artikel “What Does Consumer Behavior Mean for Marketing?” yang diterbitkan pada tahun 2019, consumer behavior bisa didefinisikan sebagai analisis tentang bagaimana konsumen membuat keputusan mengenai apa yang akan dibeli, kapan membelinya, dan bagaimana melakukannya. Namun, kalian tahu nggak sih bahwa ada lebih dari satu tipe perilaku konsumen? Yuk, kita cari tahu lebih dalam lagi bersama-sama!

Perilaku konsumen sendiri memiliki 4 tipe, yaitu Complex Buying Behavior, Dissonance-Reducing Buying Behavior, Habitual Buying Behavior, dan Variety Seeking Behavior. Pada tipe pertama, yakni tipe Complex Buying Behavior, perilaku yang kompleks bisa terjadi ketika sebuah konsumer membeli produk yang mahal dan jarang dibeli. Konsumer sangat berhati-hati dalam proses pembelian dan mereka melakukan riset terlebih dahulu sebelum membeli produk dengan nilai yang tinggi. Contoh dari pembelian kompleks adalah membeli sebuah lukisan Renaisans. Biasanya, pembeli lukisan-lukisan Renaisans pasti akan sangat berhati-hati dari awal proses pembelian sampai akhir. Seperti menyewa juru taksir (appraisers) untuk memastikan bahwa lukisan yang mereka beli asli dan tidak rusak. Kedua ada tipe perilaku pembeli yang mengurangi disonansi (Dissonance-Reducing Buying Behavior), yaitu secara definisi dapat diartikan ketika sebuah konsumer sangat terlibat dalam proses pembelian, tetapi terkadang masih merasa kesulitan dalam membedakan antar merek. Salah satu contoh dari perilaku ini adalah saat membeli sebuah handphone, ada beberapa harga handphone yang sama dan memiliki fitur-fitur yang sama. Biasanya pembeli akan terlibat dengan pembelian tersebut karena harga-harganya yang bervariasi, tetapi saling mendekati. Pembeli cenderung akan merasa bingung untuk membeli yang mana dikarenakan adanya banyak merek yang bagus dan fitur-fitur yang mungkin lebih menarik.

Nah, untuk tipe perilaku yang ketiga, yaitu Habitual Buying Behavior dapat diartikan dari kalimatnya sendiri, ialah kebiasaan. Contoh dari perilaku ini adalah membeli kebutuhan sehari-hari, keterlibatan pembeli pastinya lebih sedikit karena mereka sudah tahu barang-barang apa saja yang akan mereka beli. Tipe terakhir adalah Variety Seeking Behavior. Pada tipe perilaku ini, pembeli akan membeli sebuah produk yang berbeda dari produk pertama. Mereka melakukan ini untuk mendapatkan variasi dan sensasi yang beda, seperti saat membeli sebuah sabun yang berbeda untuk melihat apakah sabun tersebut lebih wangi daripada sabun yang pertama kali dibelinya.

Uniknya, pandemi Covid-19 juga dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam berbelanja loh! Salah satu contohnya adalah pengalaman pribadi yang kerap kali saya alami, yaitu cenderung menunjukkan perilaku pada tipe Variety Seeking Behavior. Perasaan cepat bosan dengan apa yang ada di dalam rumah, seperti makanan, baju, dan barang yang sama, memicu diri sendiri untuk mencoba berbagai variasi dan sensasi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, saya terkadang membeli barang-barang yang saya lihat dari media sosial, seperti Instagram. Pengalaman nyata yang pernah saya alami adalah membeli sebuah kalung karena saya pikir kalung tersebut cukup menarik, padahal saya sudah memiliki banyak perhiasan di rumah. Walaupun begitu, perilaku membeli kalung tersebut bukan disebabkan oleh ketidaksukaan saya dengan apa yang sudah saya miliki di rumah, tetapi karena saya ingin melihat hal-hal baru supaya kehidupan pasca pandemi ini tidak terlalu membosankan.

Nah, sekarang kan kalian sudah tahu apa itu perilaku konsumer dan tipe-tipenya. Kira-kira kalian berada di tipe yang mana sih? Apakah kalian lebih ke tipe kompleks? Atau mungkin lebih ke tipe disonansi? Semoga artikel ini dapat membantu kita untuk lebih memahami perilaku konsumen serta tipe-tipenya supaya tidak tertukar dan masuk ke dalam klasifikasi yang salah.


DAFTAR PUSTAKA


Appier. (2019, Desember 5). What does consumer behavior mean for marketing. Diakses dari appier.com/blog/what-does-consumer-behavior-mean-for-marketing.

Radu, V. (2019, November 26). Consumer behavior in marketing - patterns, types, segmentation. Omniconvert. Diakses dari omniconvert.com/blog/consumer-behavior-in-marketing-patterns-types-segmentation/types-of-consumer-behavior.


**********

Best Regards,

Tim Redaksi PSYGHT 2021/2022

.

.

Writers: Angel Putri (2021), Karen Ardian (2019), & Prastyo Cakti Adiputramardianto (2021)

Editors: Stephanie Imani Sigumonrong (2020) & Caroline Ersalina Christie (2019)

Comments


bottom of page