top of page

Aktualisasi Diri, Sebuah Konsep Untuk Mencapai Potensi Terbaikmu



 

Pernahkah kamu berpikir mengenai tujuanmu di dunia ini untuk memberikan yang terbaik untuk diri sendiri dan orang lain? Banyak orang berpikir untuk mencapai versi terbaik dirinya mereka guna menjalani kehidupan yang lebih bermakna. Kita membutuhkan bantuan untuk mencari jati diri, potensi diri, dan apresiasi penuh akan hidup yang kita jalani. Itulah pentingnya aktualisasi diri.

Konsep aktualisasi diri pertama kali dipikirkan oleh Kurt Goldstein (1940) yang mengatakan aktualisasi diri adalah tujuan akhir dari setiap makhluk hidup, mengacu pada keinginan manusia untuk pemenuhan diri, dan kecenderungan individu untuk mengaktualisasikan potensinya . Namun, aktualisasi diri tidak selalu mengarah kepada tujuan yang harus dicapai di masa depan, tetapi kecenderungan bawaan makhluk hidup untuk menyadari potensinya setiap saat dalam keadaan tertentu.

Walaupun konsep Goldstein sungguh inovatif, ide tersebut terlalu luas untuk dipakai karena mencantumkan seluruh makhluk hidup. Jadi, agar dapat kita gunakan untuk mencoba mencapai aktualisasi diri, kita harus berpindah pada konsep Abraham Maslow yang mempersempit konsep Goldstein dan hanya berfokus pada manusia. Maslow menemukan bahwa manusia memiliki kebutuhan tingkat rendah yang secara umum harus dipenuhi sebelum kebutuhan tingkat tinggi mereka dapat dipenuhi, seperti aktualisasi diri (Abraham Maslow, 1943). Maslow pun menyarankan tiga level kebutuhan yang harus dilewati agar dapat mencapai aktualisasi diri:

  1. Kebutuhan dasar (kebutuhan fisiologis seperti air, makanan, dan istirahat, ditambah juga kebutuhan keamanan).

  2. Kebutuhan psikologis (kebutuhan seperti hubungan dekat dengan orang yang dicintai dan kebutuhan akan penghargaan dari orang lain).

  3. Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan akhir untuk menyadari potensi penuh seseorang).

Maslow mengatakan bahwa setiap level kebutuhan harus dicapai dari level pertama yaitu kebutuhan dasar manusia, kemudian kebutuhan psikologis, dan akhirnya kebutuhan aktualisasi diri. Tidak seperti yang lain, kebutuhan aktualisasi diri bukanlah kebutuhan yang dibutuhkan untuk bertahan hidup, namun kebutuhan aktualisasi adalah keinginan seseorang untuk mencapai tingkat akhir pertumbuhan diri dengan mengaktualisasikan potensinya (Gleitman, Fridlund, & Riesberg, 2004).

Jadi, jika kita sudah mencapai kebutuhan dasar dan psikologis, bagaimana kita dapat mendapatkan kebutuhan aktualisasi? Karena setiap manusia mencapai aktualisasi diri dengan cara yang berbeda-beda, mereka cenderung memiliki karakteristik tertentu. Hal ini menjelaskan bahwa aktualisasi diri bukan mengejar kesempurnaan, melainkan berfokus pada pencapaian potensi maksimal seseorang. Dengan demikian, sebenarnya seseorang dapat mencapai aktualisasi diri dengan berbagai cara, seperti meningkatkan rasa empati, memberanikan diri untuk mencoba hal-hal baru, meluangkan waktu untuk diri sendiri (me time), belajar untuk mensyukuri hal-hal kecil yang terjadi dalam hidup, dan lain-lain. Cara-cara tersebut dapat membantu kita mencapai aktualisasi diri. Namun, perlu diingat bahwa aktualisasi diri bukanlah suatu hal yang bisa kita capai dalam waktu yang singkat, melainkan membutuhkan proses untuk pembentukannya. Maka teruslah bersemangat dan bersabar karena teman-teman pasti dapat mencapainya.


DAFTAR PUSTAKA


Perera, A. (2020). Self-Actualization. Diakses dari simplypsychology.org/self-actualization.html.

Selva, J. (2021). Psychologist’s Definition [+Examples]. Diakses dari positivepsychology.com/self-actualization/.


**********

Best Regards,

Tim Redaksi PSYGHT 2021/2022

.

.

Writers: Benedicta Anita Puspa Dewi Remetwa (2019), Maria Olivia Susilo (2020), Grace Noviana Yapto (2021), & Robert Johannes Thianto (2021)

Editors: Yora Violetta Suparman (2020) & Caroline Ersalina Christie (2019)

Comments


bottom of page